Rabu, 01 Februari 2012

6 Alasan Pebisnis Meninggalkan BlackBerry

AS, - Beberapa bulan terakhir RIM berusaha keras untuk mempertahankan pengguna BlackBerry yang mulai meninggalkannya. Berikut adalah 6 hal yang membuat para pemakainya beralih.



Ya, di berbagai belahan dunia memang pangsa pasar BlackBerry terus merosot, terkikis oleh nama besar iPhone dan pesatnya pertumbuhan Android.




Dikutip detikINET dari eweek, Rabu (1/2/2012), berikuta adalah yang membuat para pebisnis mulai enggan menggunakan BlackBerry:




1. Keamanan bukan lagi milik RIM


RIM mengklaim dengan jaringan yang telah dienkripsi para pengguna BlackBerry bakal aman dari tangan jahil. Tapi itu dulu, kini platform iOS juga menawarkan segi keamanan yang tak kalah.




2. Durabilitas RIM yang mulai diragukan


Lumpuhnya layanan BlackBerry Internet Service (BIS) beberapa waktu lalu membuat banyak pengguna kecewa. Padahal para pemakai BlackBerry mengharapkan layanan email yang siap dipakai 24 jam nonstop.




3. Harga yang dianggap terlalu mahal


Ya, soal harga ponsel BlackBerry memang bukan yang paling terjangkau. Celah ini yang dimanfaatkan para produsen ponsel Android. Dengan harga sama calon pengguna diiming-imingi fitur lebih.




4. Melupakan consumer


Cukup lama RIM memfokuskan pengembangan BlackBerry untuk kalangan enterprise, sehingga dinilai telah menggabaikan consumer. iPhone dan Android adalah bukti bahwa gadget yang dibuat untuk orang rumahan pun bisa masuk di kalangan enterprise.




5. Produktivitas adalah segalanya


Memang, BlackBerry dirancang untuk menunjang produktivitas penggunanya. Namun seiring akrabnya pengguna dengan iPhone dan Android soal produktivitas pun tak lagi hal ekslusif pada ponsel besutan RIM tersebut.




6. RIM kurang berkomitmen


Awalnya, RIM menyatakan hanya akan fokus mengembangkan perangkat BlackBerry untuk kalangan pebisnis. Namun entah mengapa, kini vendor asal Kanada itu mulai ikutan terjun ke ranah consumer. Hal inilah yang membuat RIM dianggap kurang berkomitmen terhadap janjinya.






( eno / ash )


(DETIK.COM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MarketHealth